Lanskap Horor VI: Kemunculan Awal Sundelbolong (1981)

Melalui filmnya yang berjudul sama yaitu Sundelbolong (1981), Sisworo Gautama Putra mengangkat sosok Sundelbolong pertama kali ke layar lebar. Sundelbolong sendiri merupakan legenda rakyat yang hidup cukup tua dari mulut ke mulut, konon jejaknya dapat ditelusuri hingga jaman kolonial. Berbeda dengan sosok hantu perempuan lain semacam kuntilanak, Sundelbolong memegang posisi moral patriarkis melalui cerita latar belakangnya. Sundel berasal dari kata sundal yang artinya pelacur, sedangkan bolong merujuk pada lubang menganga yang ada di punggungnya. Sundelbolong sendiri dilegendakan sebagai seorang pelacur yang meninggal akibat diperkosa kemudian anak yang masih dikandungnya keluar melalui punggung di dalam kubur. Maka itu Sundelbolong dikabarkan sering menculik bayi dan anak-anak juga menggoda para lelaki dengan menjelma menjadi perempuan cantik.

Sundelbolong Lahir Dari Dendam dan Ketidakadilan. Adalah Alisa (Suzzanna) seorang mantan pelacur yang kemudian dinikahi oleh Hendarto (Barry Prima) seorang nakhoda kapal laut yang gagah. Tidak lama dari pernikahan mereka, Hendarto harus pergi meninggalkan Alisa untuk bekerja selama 9 bulan. Alisa yang merasa derajatnya telah diangkat melalui pernikahan dengan Hendarto mendukung penuh pekerjaan suaminya meskipun membuatnya sedih dan ia berjanji akan setia menunggu.

Alisa membenamkan diri pada kesukaannya untuk merajut sambil menunggu suaminya kembali pulang. Ia telah bekerja sama dengan seorang pengusaha pakaian bernama Rudy (Rudy Salam) yang akan menampung hasil rajutannya. Ketika akan menyerahkan hasil rajutannya di toko pakaian milik Rudy, Alisa tidak sengaja kemudian bertemu dengan mantan mucikarinya yang dipanggil dengan sebutan Mami (Ruth Pelupessy). Momen ini menjadi awal dari seluruh malapetaka hidup Alisa. Mami tampaknya telah menjalin kedekatan dengan Rudy, yang kemudian memberitahu kepada Rudy bahwa Alisa merupakan mantan anak buahnya yang paling top. Setelah mengetahui cerita masa lalu Alisa, Rudy menawarkan kepada Alisa untuk menjadi peragawati bagi Rudy dan memasukannya sebagai bagian dari rencana promosi toko pakaiannya. Namun tawaran itu disampaikan dengan tatapan dan nada bicara Rudy yang menggoda dan setengah melecehkan, ide itu ditampik oleh Alisa dengan diakhiri sebuah tamparan kepada Rudy.

Setelah melalui penolakan Alisa, Rudy dan Mami beserta para centengnya berkomplot untuk menculik Alisa dan membawanya ke sebuah gudang tua. Alisa sempat memohon kepada Mami untuk menolong dan membebaskannya, Mami menyampaikan bahwa ia bisa membebaskan Alisa dengan syarat Alisa kembali menjadi pelacur, tentu saja Alisa menolak  untuk kembali pada masa-masa gelap hidupnya. Alhasil ia diperkosa secara bergilir oleh Rudy dan empat centeng, Bram (Rukman Herman), Gadung (Eddy Hansudi), Jefri (H.I.M Damsyik) dan Tom (El Kusno). Setelah kejadian pemerkosaan di gudang tua adegan kemudian lompat ke sebuah persidangan, dimana Rudy dan Mami telah dibawa ke pengadilan dan didakwa melakukan penculikan, perkosaan serta penganiyaan kepada Alisa. Namun melalui pembelaan pengacara Rudy dan Mami, Alisa malah disudutkan sebagai seorang pelacur dan mengatakan bahwa tidak mungkin seorang pelacur diperkosa. Pembelaan itu jelas menciutkan hati Alisa. Sepertinya ruang persidangan hampir pasti tidak akan memberikan keadilan bagi seorang mantan pelacur seperti Alisa.

Hasil dari pemerkosaan itu ternyata membuat Alisa mengandung. Dengan kondisi hamil ditambah resah dan dipenuhi rasa bersalah kepada Hendarto, Alisa memeriksakan kandungannya di rumah sakit kepada seorang dokter. Alisa mengungkapkan bahwa anak yang dikandung bukanlah hasil dari hubungan yang sah dengan suaminya, sang dokter lantas tampak menghakimi dan berucap dengan kata-kata yang pedas bahwa Alisa harus mempertanggungjawabkan hasil perbuatannya. Apalagi setelah Alisa mengungkapkan bahwa ia ingin menggugurkan kandungannya dan sebelumnya ia telah lima kali melakukan proses menggugurkan kandungan dengan beragam cara. Dengan nada yang jauh dari empati dokter itu mengatakan bahwa Alisa adalah seorang pendosa. Dengan begitu banyaknya tekanan yang datang bertubi-tubi akhirnya Alisa mengalami depresi dan memutuskan untuk mengakhiri hidupnya. Dihidupi oleh dendam kepada orang-orang yang telah menghancurkan hidupnya, dari balik kematian Alisa berubah sosok menjadi Sundelbolong.

Berdasarkan narasi dalam film yang digarap oleh Sisworo Gautama Putra, Sundelbolong lahir dari rentannya posisi perempuan di dalam masyarakat. Kita melihat bagaimana Alisa yang merupakan mantan pelacur diposisikan sebagai subjek yang tampak sah untuk dilecehkan oleh orang seperti Rudy bahkan sampai ketika Alisa telah menjadi korban penganiayaan dan pemerkosaan, ia tidak juga mendapatkan ruang aman dalam institusi formal seperti pengadilan dan rumah sakit, alih-alih di kedua institusi tersebut Alisa justru semakin merasa hancur karena dihakimi sebagai pendosa berkat stigma yang terus menempel padanya sebagai seorang mantan pelacur. Masa itu tampak belum mengenal perspektif korban.

Sundelbolong dan Segenap Kemampuan Adikodrati. Setelah Alisa berubah menjadi sosok Sundelbolong ia bangkit dilengkapi dengan seluruh kekuatan adikodratinya. Kekuatannya ini ditunjukkan ketika ia membalaskan dendamnya kepada Rudy, Mami beserta empat centeng. Korban pertamanya adalah Bram. Itu terjadi ketika Bram mengantarkan salah satu wanita anak buah Mami untuk bertemu pelanggannya di sebuah hotel. Ketika wanita anak buah Mami telah bertemu dan masuk ke kamar hotel pelanggannya, Bram yang hendak ingin keluar hotel dipancing untuk masuk ke salah satu kamar hotel oleh Sundelbolong yang menjelma menjadi seorang wanita asing atau bule dan mengaku pernah bekerja dengan Mami. Bram yang tampak tidak dapat menahan nafsunya terperdaya dengan penampilan samaran Sundelbolong. Bram tewas setelah dipaksa masuk ke kamar mandi kemudian ditenggelamkan di dalam bathtub.

Korban kedua, yaitu Gadung, digoda ketika naik mobil sendirian pada malam hari. Sundelbolong menjelma menjadi wanita cantik yang berdiam diri di pinggir jalan, umpan itu dimakan oleh Gadung, Gadung mengiming-imingi untuk mengajari menyetir mobil dengan meminta imbalan, mereka kemudian bersepakat. Berhasil mengelabui Gadung, Sundelbolong membawa Gadung ke gudang tua tempat dulu Alisa diculik dan diperkosa. Sundelbolong membuka samarannya di gudang itu, Gadung yang ketakutan kemudian mencoba kabur dengan keluar dari mobilnya, setelah sedikit adegan kejar-kejaran, Gadung yang sudah terdesak tampaknya melihat ide terbaik saat itu adalah kembali masuk kedalam mobil lalu melakukan perlawanan dengan cara menabrakkan mobilnya kepada Sundelbolong. Namun kemampuan diversi Sundelbolong dengan cara berpindah-pindah tempat malah membuat Gadung kebingungan dan kehilangan kendali atas mobilnya. Gadung tewas setelah mobilnya terguling menabrak boks-boks kayu di gudang.

Sedangkan saat berhadapan dengan Tom, Sundelbolong berhasil menggoda Tom untuk masuk ke kamar dari sebuah rumah di antah berantah. Saat itu Tom dan seorang kawannya sedang memperbaiki motor mereka yang mogok di depan sebuah rumah. Rumah ini terlihat menonjol dengan cat putih terang diantara area sekelilingnya yang gelap dan dipenuhi pohon rimbun. Sundelbolong yang lagi-lagi tampil sebagai wanita cantik tidak perlu usaha yang keras untuk menggoda Tom masuk ke perangkapnya meskipun Tom sudah diperingatkan oleh kawannya yang tampak lebih rasional dan kritis dalam menanggapi godaan wanita tersebut. Setelah Tom masuk kamar Sundelbolong dapat memanipulasi ruangan dengan mengubah pintu menjadi tembok sehingga Tom tidak dapat keluar. Sundelbolong yang kali ini tampil dengan bentuknya sebagai pocong lantas menikam Tom yang sudah ketakutan dengan batu nisan. Baik Bram, Gadung maupun Tom dihabisi dengan modus operandi yang hampir sama. Penyebab pertama mereka mati sebenarnya adalah karena mereka tidak dapat menahan nafsu berahi mereka yang begitu mudah dimanipulasi oleh Sundelbolong.

Berbeda dengan Bram, Gadung dan Tom, kematian Jefri dan Mami lebih cepat dan efisien. Sundelbolong menghampiri tempat tinggal Mami langsung dalam wujud aslinya tanpa teknik manipulasi dan penyamaran. Jefri dibunuh dengan cara dicekik di garasi sedangkan Mami dilempar ke kabel-kabel di tiang listrik dari balkon lantai dua sehingga ia terpapar listrik tegangan tinggi kemudian terbakar. Mami sebelumnya memang sudah dikuasai oleh ketakutannya sendiri ketika mendapati kabar satu per satu centengnya mati.

Rudy adalah korban Sundelbolong yang terakhir. Setelah mendapati fakta bahwa Alisa yang telah menjadi Sundelbolong berada dibalik kematian para centeng, Rudy memutuskan untuk menemui seorang dukun. Dukun itu meminta Rudy membawanya ke makam Alisa untuk melaksanakan ritual dalam upaya terakhir mengalahkan Sundelbolong. Sundelbolong Alisa yang bisa merasakan kehadiran Rudy yang datang bersama dukun dan empat orang anak buah menyambut konfrontasi itu dengan tangan terbuka. Sang dukun menantang dengan sebilah keris yang dapat mengeluarkan sinar laser, namun Sundelbolong tidak gentar, ia tampak memiliki ilmu jauh di atas sang dukun. Sang dukun tewas ketika dari dalam tanah keluar dua tangan yang menariknya sehingga ia tidak dapat bergerak lalu Sundelbolong melalui laser yang keluar dari matanya layaknya Superman menumbangkan sebuah pohon untuk menimpa sang dukun. Empat anak buah Rudy mati dengan cara dicekik dan dicabik-cabik oleh tangan Sundelbolong yang dengan tiba-tiba dapat berlipat ganda dan terlepas dari tubuh untuk menyerang empat orang sekaligus. Begitu pula Rudy yang mati dililit besi oleh Sundelbolong setelah melakukan perlawanan yang sia-sia. Semua itu dibereskan oleh Sundelbolong Alisa dengan waktu kurang dari 9 menit.

Setelah seluruh hiruk-pikuk yang memperlihatkan kemampuan adikodrati dari Sundelbolong Alisa dan sejumlah perlawanan yang dilakukan oleh Rudy, Mami dan kelompoknya, sesungguhnya Sundelbolong itu dapat takluk hanya dengan bacaan Surat An-Nas dari orang saleh. Sekian.