Skip to content

The Present Entropy (Interpretasi Ibrahim Soetomo)

The Present Entropy mengambil gagasan tentang entropi. Entropi (Yunani: Entropie) memiliki arti ‘transformasi’. 

 

Istilah entropi digunakan dalam dunia termodinamika, atau sains tentang “transformasi energi, perubahan keadaan, dan kesetimbangan sekumpulan partikel yang membentuk gas, zat cair atau zat padat, terutama yang berhubungan dengan sifat termal.” Hukum kedua termodinamika menyatakan bahwa semua energi hanya dapat berpindah dari tempat yang mengandung banyak energi ke tempat yang kurang mengandung energi; dari satu keadaan kesetimbangan berakhir ke satu keadaan kesetimbangan yang lain. Entropi digunakan untuk mengukur seberapa besar perpindahan energi tersebut dari satu kesetimbangan ke kesetimbangan yang lain. Contoh: air tenang memiliki tingkat entropi rendah, sedangkan air yang mendidih memiliki tingkat entropi tinggi. 

 

Entropi, sebagai indikator seberapa luas perpindahan energi, juga dijadikan tolak ukur ketidakberaturan dan kekacauan sebuah sistem. Semakin tinggi entropi, semakin acak sebuah sistem, seperti halnya air yang mendidih. 

 

Entropi juga menjelaskan bahwa sebuah proses perpindahan energi tidak dapat diubah (irreversible) dan akan bersifat tetap, bahkan tingkatnya naik. Hal inilah yang menjelaskan mengapa manusia menua, buah akan membusuk, dan waktu terus melaju. Entropi kerap berjalan satu arah. Dalam konsep waktu, entropi digunakan untuk membedakan masa lampau dan masa depan.

 

Hukum kedua termodinamika menyatakan bahwa entropi dalam suatu sistem akan selalu tinggi. Ada beberapa cara untuk membuat tingkat entropi rendah, misalnya dengan menciptakan kulkas untuk mengawetkan makanan, atau, dalam hal yang lebih relevan, menerapkan sistem lockdown untuk membatasi pergerakan masyarakat. Namun, kulkas dan peraturan lockdown pun membutuhkan perpindahan energi. Hal inilah yang menimbulkan interpretasi bahwa kehidupan akan selalu menuju ketidakberaturan. 

 

The Present Entropy adalah tentang entropi masa kini* yang bertolak dari masa lampau dan masa depan. The Present Entropy adalah akibat dari masa lalu, serta menjadi sebab bagi masa depan. 

 

The Present Entropy mengajak penulis, musisi dan perupa yang berkolaborasi di proyek eksperimental Post-Utopia untuk menginterpretasikan gagasan mengenai ‘entropi masa kini’ dengan beberapa pendekatan, seperti halnya genre utopia/distopia.